Candi Abang: Lokasi, Rute, Harga Tiket & Fasilitas
Meski kaya akan peninggalan bersejarah candi bercorak Hindu dan Budha, tidak semua warisan ini bisa ditemukan dengan mudah. Memang, sudah banyak candi yang berhasil digali dan dipugar kembali, tetapi masih banyak lagi yang masih tersembunyi, tertimbun di dalam tanah di suatu lokasi. Beberapa candi juga hanya tersisa reruntuhannya, tidak bisa lagi disusun atau dipugar. Pada akhirnya, hanya diberi palang nama dan dibiarkan seadanya. Seperti yang ada di kawasan wisata Candi Abang.
Jika dilihat dari sisa-sisa reruntuhan yang berupa yoni, Candi Abang bisa dipastikan adalah candi bercorak Hindu. Candi ini juga ditemukan di atas bukit, meski bukitnya tidak setinggi Candi Ratu Boko atau Candi Ijo. Namun, masyarakat Hindu percaya bahwa bukit atau tempat tinggi merupakan tempat para dewa bersemayam, sehingga sering disebut tempat suci dan disakralkan.
Namun, keunikan Candi Abang tidak hanya berakhir sampai di situ. Nama Candi Abang bukan berarti candi ini berwarna merah, atau dibangun di atas tanah merah. Sebenarnya, Candi Abang tidak lagi berupa candi kala ditemukan. Hanya tersisa reruntuhan yang saling bertumpuk hingga terlihat seperti bukit berukuran kecil. Kala musim hujan tiba, perbukitan tanah sisa reruntuhan ini akan tertutupi rumput, semakin membuat bentuk bukitnya menjadi nyata.
Ternyata, nama Candi Abang diambil dari material batu penyusunnya, yaitu batu bata merah. Ini sangat unik, karena hanya candi di Jawa Timur yang menggunakan material ini. Lalu, cerita mitos yang menyebutkan bahwa Candi Abang memiliki penjaga bernama Kyai Jagal yang membuat kawasan wisata ini tetap aman dari segala ancaman.
Dari sini, ikuti jalan sampai melihat sebuah bukit kecil. Jalanan akan mulai menanjak dan menyempit sampai pada lokasi Candi Abang berada. Atau, bisa juga melalui JEC dan persimpangan wilayah Blok-O, berbelok ke arah timur. Ikuti jalan di wilayah Berbah sampai pada lokasi candi. Dari Yogyakarta, Candi Abang hanya berjarak sekitar 13 kilometer dengan waktu tempuh kendaraan bermotor adalah selama sekitar 34 menit tanpa macet.
Sesampainya di Candi Abang, berikut aktivitas yang bisa dilakukan agar perjalanan menuju lokasi tidak sia-sia:
Jika memungkinkan, temui warga sekitar yang tinggal tak jauh dari lokasi wisata Candi Abang dan tanyakan siapa yang menemukan candi ini pertama kali, atau bahkan asal usulnya. Jika dilihat lebih jeli, tak jauh dari bukit candi, terdapat sebuah batu yang bentuknya sangat mirip dengan kodok. Oleh masyarakat, batu ini dinamai batu kodok, meski tidak ada yang tahu asal mula batu ini. Keunikan-keunikan inilah yang patut diabadikan.
Demikian tadi ulasan seputar wisata Candi Abang yang unik dan penuh akan mitos yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sempatkan untuk singgah di salah satu situs bersejarah ini, dan dapatkan pengalaman wisata yang tidak pernah terlupakan. Semoga bermanfaat.
photo by @shetochenko |
Namun, keunikan Candi Abang tidak hanya berakhir sampai di situ. Nama Candi Abang bukan berarti candi ini berwarna merah, atau dibangun di atas tanah merah. Sebenarnya, Candi Abang tidak lagi berupa candi kala ditemukan. Hanya tersisa reruntuhan yang saling bertumpuk hingga terlihat seperti bukit berukuran kecil. Kala musim hujan tiba, perbukitan tanah sisa reruntuhan ini akan tertutupi rumput, semakin membuat bentuk bukitnya menjadi nyata.
Ternyata, nama Candi Abang diambil dari material batu penyusunnya, yaitu batu bata merah. Ini sangat unik, karena hanya candi di Jawa Timur yang menggunakan material ini. Lalu, cerita mitos yang menyebutkan bahwa Candi Abang memiliki penjaga bernama Kyai Jagal yang membuat kawasan wisata ini tetap aman dari segala ancaman.
Lokasi Wisata Candi Abang
Kawasan wisata Candi Abang berlokasi di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya arah timur dari Kota Yogyakarta, di atas sebuah bukit dengan rerumputan lebat dan pepohonan yang rindang di sekitarnya.Rute ke Wisata Candi Abang
Candi Abang bisa dituju dari arah Kota Yogyakarta, dengan kontur jalan yang bagus, cukup menanjak, dan sedikit sempit ketika sudah mendekati lokasi candi. Dari Jogja, ambil lajur jalan Yogya-Wonosari hingga sampai di pertigaan Piyungan. Kemudian, ambil arah kiri atau menuju Jalan Prambanan-Piyungan, terus melaju hingga terdapat papan petunjuk Candi Abang yang berada di persimpangan Berbah.Dari sini, ikuti jalan sampai melihat sebuah bukit kecil. Jalanan akan mulai menanjak dan menyempit sampai pada lokasi Candi Abang berada. Atau, bisa juga melalui JEC dan persimpangan wilayah Blok-O, berbelok ke arah timur. Ikuti jalan di wilayah Berbah sampai pada lokasi candi. Dari Yogyakarta, Candi Abang hanya berjarak sekitar 13 kilometer dengan waktu tempuh kendaraan bermotor adalah selama sekitar 34 menit tanpa macet.
Harga Tiket dan Parkir Wisata Candi Abang
Supaya bisa menyaksikan langsung keunikan kawasan wisata Candi Abang, setiap pengunjung akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp5.000. Biaya parkir kendaraannya pun terbilang terjangkau. Kendaraan beroda dua hanya dikenai biaya parkir sebesar Rp2.000, sementara kendaraan beroda empat hanya perlu membayar Rp5.000 untuk tarif parkir.Fasilitas dan Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Wisata Candi Abang
Pada umumnya, fasilitas yang disediakan di lokasi Candi Abang masih terbilang terbatas dan perlu pemeliharaan supaya bisa memenuhi setiap kebutuhan wisatawan, termasuk kenyamanan. Beberapa fasilitas yang sudah tersedia di lokasi wisata ini antara lain papan nama candi dan cerita singkat sejarah singkat tentang candi, lahan parkir yang cukup luas, tetapi masih cukup jauh dari lokasi bangunan candi, dan toilet yang letaknya tak jauh dari tempat parkir.Sesampainya di Candi Abang, berikut aktivitas yang bisa dilakukan agar perjalanan menuju lokasi tidak sia-sia:
Mempelajari Sejarah Berdirinya Candi Abang
Meski telah ada papan informasi yang memberitahu sejarah singkat ditemukannya Candi Abang, jangan cepat puas. Mungkin, belum ada informasi lengkap yang menceritakan bagaimana terbentuknya candi yang tertutup tanah ini. Terlebih dengan bentuknya yang sangat unik dan material pembuatnya yang terbilang tidak lazim untuk candi yang berada di Jawa Tengah, terlebih Yogyakarta.Jika memungkinkan, temui warga sekitar yang tinggal tak jauh dari lokasi wisata Candi Abang dan tanyakan siapa yang menemukan candi ini pertama kali, atau bahkan asal usulnya. Jika dilihat lebih jeli, tak jauh dari bukit candi, terdapat sebuah batu yang bentuknya sangat mirip dengan kodok. Oleh masyarakat, batu ini dinamai batu kodok, meski tidak ada yang tahu asal mula batu ini. Keunikan-keunikan inilah yang patut diabadikan.
Menikmati Pemandangan Alam dan Berfoto
Aktivitas yang tentu akan dilakukan setiap pengunjung yang mendatangi suatu destinasi wisata adalah mengabadikannya. Memang, Candi Abang hanya tampak seperti bukit biasa, tetapi tetap saja, keunikannya juga patut diabadikan dalam bidikan kamera. Tidak hanya itu, mendakilah hingga ke puncak bukit, maka akan terhampar pemandangan alam area sawah yang luas membentang. Pemandangan alam yang hanya ada di pedesaan ini sangat memukau, menyegarkan mata dan menghilangkan penat di kepala.Mengunjungi Destinasi Lain di Sekitar Candi
Tak jauh dari lokasi Candi Abang, terdapat dua situs bersejarah lain yang tidak boleh dilewatkan. Adalah Goa Jepang Jogotirto dan Goa Sentono. Goa Jepang Jogotirto kabarnya dibuat pada masa pendudukan Jepang, sementara Goa Sentonodibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno yang digunakan sebagai tempat untuk bersemadi. Goa Sentono memiliki tiga ceruk atau lubang, dengan lubang pertama dan kedua berisi lingga, sementara lubang ketiga adalah lubang pembakaran.Demikian tadi ulasan seputar wisata Candi Abang yang unik dan penuh akan mitos yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sempatkan untuk singgah di salah satu situs bersejarah ini, dan dapatkan pengalaman wisata yang tidak pernah terlupakan. Semoga bermanfaat.