Candi Banyunibo: Lokasi, Rute, Harga Tiket & Fasilitas
Destinasi wisata Candi Banyunibo merupakan bangunan bersejarah bercorak Buddha yang letaknya cukup dekat dengan Candi Ratu Boko, Candi Ijo, dan Candi Barong. Meskipun bangunan candi cukup megah, Candi Banyunibo tidak begitu dikenal masyarakat lantaran berada di kawasan yang cukup terpencil. Namun demikian, banyak hal menarik yang dapat Anda pelajari. Bahkan, seorang arkeolog Belanda, NJ Krom menyebut bahwa candi Buddha ini unik lantaran berada di kompleks Civa Plateu, yakni kompleks candi Hindu di perbukitan timur Kota Yogyakarta.
Menurut catatan sejarah, Candi Banyunibo mulanya ditemukan dalam keadaan tidak utuh, berupa reruntuhan. Proses penelitian dan penggalian dilakukan pada tahun 1940-an. Sementara proses penyusunan kembali baru dilakukan pada tahun 1943.
Candi yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno ini dipugar secara bertahap. Tahap pertama dilakukan untuk menyelesaikan bagian alas, tubuh, kaki, pelataran, dan pagar candi bagian utara. Pemugaran kedua dilaksanakan pada tahun 1976 untuk menyelesaikan atap dan stupa puncak candi induk. Proses pemugaran selesai pada tahun 1978.
Oleh warga sekitar, candi ini sering disebut “Si Sebatang Kara Banyunibo” lantaran letaknya terpisah dari candi-candi lainnya. Candi yang tampak kokoh ini akan tampak megah ketika dilihat dari jauh. Namun, ketika dilihat dari dekat, candi ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
Candi yang menghadap arah barat ini memiliki desain atap Candi Banyunibo melengkung dengan hiasan berupa stupa soliter. Konon, atap melengkung melambangkan bunga teratai. Namun, sebagian peneliti berpendapat bahwa bentuk tersebut meniru atap serat ijuk yang umum ditemukan pada arsitektur Jawa Kuno.
Candi Banyunibo memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari padi bagian kaki sehingga di sekeliling tubuh terdapat banyak selasar atau lorong. Ukuran atap candi induk Banyunibo mencapai 2.75 meter dengan stupa setinggi 3.5 meter sebagai puncaknya. Di bagian utara candi induk terdapat tembok batu sepanjang 65 meter. Dari bentuk atap dan stupa dapat dipastikan bahwa Candi Banyunibo bercorak Buddha.
Tak jauh dari pos penjagaan, terdapat sejumlah batu candi, puncak candi, dan arca nandi yang ditemukan di sekitar desa. Namun, benda bersejarah tersebut bukanlah bagian dari Candi Banyunibo.
Di bagian luar candi terdapat arca Boddhisatwa, sedangkan di bagian bilik sisi utara, timur, dan selatan tampak relung menonjol yang dibingkai dengan hiasan berbentuk Kala Makara. Hiasan ini pun ditemukan pada ambang dan bingkai pintu.
Pada pintu masuk Candi Banyunibo terdapat patung singa di sisi kanan dan kiri. Patung tersebut melambangkan penjaga candi.
Bagi Anda yang menggunakan kendaraan umum, gunakan bus KOR-1A. Bus ini akan mengantarkan Anda sampai di tujuan dengan waktu tempuh sekitar 60 sampai 90 menit.
Di kawasan ini terdapat sejumlah fasilitas pendukung yang cukup memadai, seperti tempat duduk, papan informasi, toilet, dan area parkir yang luas.
Demikianlah informasi mengenai Candi Banyunibo beserta dengan lokasi, rute, tiket masuk, dan fasilitas candi. Bagi Anda yang hendak melancong ke Yogyakarta, pastikan untuk memasukkan destinasi wisata Candi Banyunibo dalam daftar wajib kunjung. Selamat berlibur!
Mengenal Lebih Dekat Destinasi Wisata Candi Banyunibo
Candi yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno ini dipugar secara bertahap. Tahap pertama dilakukan untuk menyelesaikan bagian alas, tubuh, kaki, pelataran, dan pagar candi bagian utara. Pemugaran kedua dilaksanakan pada tahun 1976 untuk menyelesaikan atap dan stupa puncak candi induk. Proses pemugaran selesai pada tahun 1978.
Asal Usul Nama Candi Banyunibo
Banyunibo berasal dari dua kata, yakni “banyu” dan “tibo” yang dalam Bahasa Jawa berarti air dan jatuh. Dengan kata lain, arti dari Banyunibo adalah air yang jatuh atau menetes. Barangkali penamaan tersebut tak lepas dari banyaknya ornamen yang terpampang hampir di seluruh bagian candi.Oleh warga sekitar, candi ini sering disebut “Si Sebatang Kara Banyunibo” lantaran letaknya terpisah dari candi-candi lainnya. Candi yang tampak kokoh ini akan tampak megah ketika dilihat dari jauh. Namun, ketika dilihat dari dekat, candi ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
Bentuk Bangunan dan Struktur Candi Banyunibo
Struktur utama Candi Banyunibo dikelilingi stupa di permukaan tanah. Bahkan, hingga saat ini, dasar-dasar candi yang masih asli tersebut dapat Anda lihat secara langsung. Pada candi ini, stupa diatur sederet dengan masing-masing tiga stupa di bagian selatan dan timur.Candi yang menghadap arah barat ini memiliki desain atap Candi Banyunibo melengkung dengan hiasan berupa stupa soliter. Konon, atap melengkung melambangkan bunga teratai. Namun, sebagian peneliti berpendapat bahwa bentuk tersebut meniru atap serat ijuk yang umum ditemukan pada arsitektur Jawa Kuno.
Candi Banyunibo memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari padi bagian kaki sehingga di sekeliling tubuh terdapat banyak selasar atau lorong. Ukuran atap candi induk Banyunibo mencapai 2.75 meter dengan stupa setinggi 3.5 meter sebagai puncaknya. Di bagian utara candi induk terdapat tembok batu sepanjang 65 meter. Dari bentuk atap dan stupa dapat dipastikan bahwa Candi Banyunibo bercorak Buddha.
Tak jauh dari pos penjagaan, terdapat sejumlah batu candi, puncak candi, dan arca nandi yang ditemukan di sekitar desa. Namun, benda bersejarah tersebut bukanlah bagian dari Candi Banyunibo.
Relief Candi Banyunibo
Di bagian barat terdapat penampil lengkap dengan tangga yang berfungsi sebagai jalan masuk menuju bilik candi. Di sisi kanan dinding penampil terdapat relief seorang wanita dikerumuni anak-anak dan seorang pria dalam posisi duduk di sisi kiri dinding. Kedua relief ini menggambarkan dewi kesuburan, Hariti dan suaminya, Vaisravana.Di bagian luar candi terdapat arca Boddhisatwa, sedangkan di bagian bilik sisi utara, timur, dan selatan tampak relung menonjol yang dibingkai dengan hiasan berbentuk Kala Makara. Hiasan ini pun ditemukan pada ambang dan bingkai pintu.
Pada pintu masuk Candi Banyunibo terdapat patung singa di sisi kanan dan kiri. Patung tersebut melambangkan penjaga candi.
Lokasi Candi Banyunibo
Destinasi wisata Candi Banyunibo terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi yang berada di sebuah lembah sempit ini dikelilingi sawah. Lokasinya cukup dekat dengan Taman Arkeologi Ratu Boko sekitar 2 kilometer arah timur.Rute Menuju Candi Banyunibo
Dari Kota Yogyakarta, candi ini dapat ditempuh sekitar 30 sampai 40 menit berkendara. Gunakan rute tercepat, yakni melalui Jalan Laksda Adisucipto ke arah Jalan Raya Solo – Yogyakarta kemudian ambil Jalan Opak VIII di Jirak, teruskan ke Jalan Prambanan, belok kiri ke Jalan Prambanan dan tetap di Jalan Ratu Boko hingga sampai di tujuan.Bagi Anda yang menggunakan kendaraan umum, gunakan bus KOR-1A. Bus ini akan mengantarkan Anda sampai di tujuan dengan waktu tempuh sekitar 60 sampai 90 menit.
Harga Tiket dan Parkir Candi Banyunibo
Harga tiket Candi Banyunibo sangat terjangkau, hanya Rp5.000, 00 per orang. Wisatawan asing yang datang berkunjung pun dikenakan tarif sama. Bagi Anda yang membawa kendaraan roda dua akan dikenakan tarif parkir sebesar Rp2.000,00 dan Rp5.000,00 untuk kendaraan roda empat.Fasilitas dan Aktivitas Candi
Candi Banyunibo berada di tengah persawahan dengan udara yang sejuk. Meskipun cukup terpencil, tetapi pemandangan yang ditawarkan sangat indah. Tak heran jika banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk belajar sejarah sembari bersantai. Tak sedikit pengunjung yang sengaja menunggu waktu senja untuk mendapatkan momen matahari terbenam.Di kawasan ini terdapat sejumlah fasilitas pendukung yang cukup memadai, seperti tempat duduk, papan informasi, toilet, dan area parkir yang luas.
Demikianlah informasi mengenai Candi Banyunibo beserta dengan lokasi, rute, tiket masuk, dan fasilitas candi. Bagi Anda yang hendak melancong ke Yogyakarta, pastikan untuk memasukkan destinasi wisata Candi Banyunibo dalam daftar wajib kunjung. Selamat berlibur!