7 Kesalahan saat Membuat Logo yang Harus Dihindari
Logo adalah ikon utama yang merepresentasikan sebuah merek, komunitas, bahkan perusahaan. Setiap hari, Anda akan menemukan simbol ini pada produk yang Anda gunakan, seperti pakaian, produk-produk elektronik juga kendaraan. Simbol kecil ini adalah wajah yang pertama kali diingat orang sehingga keberadaannya dianggap penting. Maka dari itu, pembuatan ikon tersebut harus dilakukan dengan benar dan menghindari kesalahan-kesalahan sebagai berikut.
Skala juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tampilan. Contoh dari kesalahan skala adalah memadukan teks utama berukuran sangat besar dengan ukuran teks di bawahnya yang terlampau kecil. Hal ini menyebabkan hierarki visual yang tidak menarik. Sebab itu, tentukan skala yang tepat agar tercipta keselarasan setiap elemen dalam sebuah logo yang Anda ciptakan.
Seorang desainer harus mendesain dalam warna hitam putih terlebih dahulu. Pemilihan warna sebaiknya menjadi keputusan terakhir saat tampilan desain sudah terlihat sempurna. Hal ini agar desain yang telah dibuat tidak kehilangan identitasnya.
Demikian adalah beberapa ulasan mengenai kesalahan umum yang kerap terjadi dalam proses pembuatan desain logo. Kesalahan bisa dilakukan oleh pebisnis maupun desainer. Jika saat ini Anda sedang berencana membuat desain untuk produk bisnis Anda sendiri atau Anda adalah seorang desainer, hindari hal-hal yang telah disebutkan di atas.
1. Penggunaan tipografi yang tidak tepat
Sederhananya, tipografi adalah seni menentukan gaya atau tampilan teks. Ini meliputi pemilihan jenis dan ukuran font dan desain tulisan sehingga menghasilkan tampilan estetik yang mudah terbaca. Dengan tampilan teks yang sempurna, informasi yang tertera dapat tersampaikan dengan baik. Sebaliknya, pemilihan tipografi yang tidak tepat akan membuat tampilan symbol tidak menarik perhatian audiens.Skala juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tampilan. Contoh dari kesalahan skala adalah memadukan teks utama berukuran sangat besar dengan ukuran teks di bawahnya yang terlampau kecil. Hal ini menyebabkan hierarki visual yang tidak menarik. Sebab itu, tentukan skala yang tepat agar tercipta keselarasan setiap elemen dalam sebuah logo yang Anda ciptakan.
2. Pemilihan warna yang buruk
Jika Anda adalah seorang desainer, pilihlah warna desain yang sesuai dengan kepribadian dan inti pesan dari suatu merek atau perusahaan. Saat memilih skema warna tertentu, harus ada sebuah alasan dan pemikiran filosofis di baliknya. Anda disarankan memilih warna-warna dengan saturasi dan nilai yang sama untuk menghasilkan perpaduan yang menarik. Ingat! Penyebab buruknya tampilan warna adalah memiliki saturasi dan nilai yang berbeda.3. Memilih warna logo yang tidak relevan dengan merek
Saat merancang sebuah logo, Anda sejatinya sedang membuat simbol yang mencerminkan sebuah merek. Menggunakan warna yang tidak muncul di mana pun dalam identitas merek yang dimaksud adalah salah satu kesalahan yang paling fatal. Jadi, selain memperhatikan pemilihan saturasi, Anda juga harus memperhatikan relevansi pemilihan warnanya.4. Membuat desain yang terlalu rumit
Sebuah logo dengan desain sederhana akan lebih mudah diingat audiens. Sebaliknya, memasukkan banyak informasi ke dalamnya sehingga membuat tampilannya menjadi terlihat lebih rumit adalah sebuah ide yang buruk. Hal ini membuat audiens harus lebih berjuang untuk memahami makna di baliknya. Selain itu, saat dicetak dalam ukuran kecil, desain yang rumit menjadi makin tidak terlihat.5. Mengabaikan desain hitam putih
Umumnya, pemilik bisnis perlu menampilkan logo mereka hanya dalam satu warna pada waktu tertentu. Menambahkan warna pada saat awal mendesain merupakan salah satu kesalahan yang paling sering terjadi. Warna adalah elemen penting sehingga ini dapat menyebabkan sebuah desain kehilangan identitasnya saat dicetak dengan satu warna maupun tanpa warna sama sekali.Seorang desainer harus mendesain dalam warna hitam putih terlebih dahulu. Pemilihan warna sebaiknya menjadi keputusan terakhir saat tampilan desain sudah terlihat sempurna. Hal ini agar desain yang telah dibuat tidak kehilangan identitasnya.
6. Melakukan plagiarisme
Plagiarisme merupakan kesalahan terbesar dalam sebuah karya seni dan sebuah bentuk pelanggaran hak cipta. Jika Anda adalah seorang pebisnis, jangan meniru desain pesaing Anda. Buatlah logo dengan desain yang berbeda. Hal ini akan mempermudah audiens untuk mengidentifikasi produk Anda. Ketika desain Anda menyerupai milik orang lain, mungkin produk Anda akan dilihat sebagai produk tiruan oleh pelanggan. Hal ini justru akan membuat reputasi bisnis Anda turun di mata mereka.7. Tidak memikirkan keinginan klien
Kesalahan ini umumnya dilakukan oleh seorang desainer. Terkadang, mereka hanya membuat desain sesuai dengan preferensi pribadi, tanpa menghiraukan brief dari klien. Sebenarnya, boleh saja jika ingin merancang sebuah desain sesuai dengan kepribadian desainer, seperti memilih jenis font, warna dan ikon yang dianggap menarik. Namun, hal yang tidak boleh diabaikan adalah harus tetap mengacu pada keinginan dan brief dari klien.Demikian adalah beberapa ulasan mengenai kesalahan umum yang kerap terjadi dalam proses pembuatan desain logo. Kesalahan bisa dilakukan oleh pebisnis maupun desainer. Jika saat ini Anda sedang berencana membuat desain untuk produk bisnis Anda sendiri atau Anda adalah seorang desainer, hindari hal-hal yang telah disebutkan di atas.